Artikel terbaru Dapatkan posting terbaru kami dengan berlangganan situs ini

MEDIA PROJUSTICENEWS BUKA PENDAFTARAN PENDIDIKAN JURNALIS

Mengapa perusahaan media jarang sekali mengambil para lulusan perguruan tinggi dengan jurusan jurnalistik atau ilmu komunikasi? Ini jawabannya. Sebagian besar perusahaan media memang lebih menyukai menerima lulusan yang di luar jurusan fakultas ilmu komunikasi, khususnya jurnalistik.
 Perusahaan akan mengambil lulusan jurusan lainnya seperti ekonomi, sosial, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan ilmu-ilmu yang dipelajari dari perguruan tingginya, maka diharapkan akan mewarnai, menganalisis peristiwa-peristiwa yang diliputnya. Misalnya, calon wartawan yang sarjana ekonomi tentu akan lebih mudah memahami peningkatan harga bawang, terjadinya rush atau penarikan uang di sebuah bank atau tingkat suku bunga yang terus menerus naik tanpa terkendali, lebih mudah memahami gejala inflasi, deflasi atau kebijakan pemotongan nilai uang atau penyederhanaan mata uang. Sementara, calon wartawan yang bukan sarjana ekonomi tentu akan lebih sulit memahami dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami hal tersebut.

“Keingingan kuat untuk menjadi wartawan saja, tidak cukup untuk menjadikan seorang wartawan sukses. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan itu merupakan kekhususan dan keterampilan tertentu. Dan persyaratan terpenting justru bukan hanya tingkat pendidikan,” kata Pemimpin Redaksi Media ini Taufik Hidayat, SH, (08/1).
Lebih lanjut, Taufik menerangkan, kepedulian terhadap manusia dan lingkungannya merupakan faktor yang penting bagi wartawan. Tanpa kepedulian itu, dia tidak akan mampu untuk mencermati berbagai bidang kehidupan, tidak akan mampu menemukan hal-hal yang unik dan menarik untuk disampaikan kepada pembaca, pendengar dan penonton.
“Coba bayangkan, seorang wartawan yang cuek jelas akan merugikan perusahaan media. Ketika mendengar ada tabrakan atau kejadian luar biasa seperti demam berdarah atau lainnya, dia tidak peduli dan asyik dengan urusan lain yang tidak punya hubungan dengan tugasnya sebagai kewartawanan,” paparnya.
“Yakinlah dia tidak akan mendapatkan berita itu,” tambah Taufik.
Taufik yang juga berprofesi sebagai Advokat ini menyampaikan, pada tahun 1980-an, perusahaan media membuat persyaratan untuk tingkat pendidikan yang mau menjadi wartawan minimal SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) atau istilah sekarang Sekolah Menengah Atas (SMA). Periode itu lulusan SLTA dinilai memadai, karena sarjana muda dan sarjana (S1) sangat sulit didapatkan. Selain itu, lulusan SLTA periode itu memiliki kualitas yang unik (kalau tidak ingin mengatakan lebih baik dari lulusan SMA sekarang). Tetapi sejak tahun 1990-an, lulusan SMA tak mampu lagi mendukung persyaratan menjadi wartawan. Sebagian besar perusahaan media menetapkan syarat S1 untuk menjadi wartawan.
“Nah, apakah bisa menjamin lulusan S1 sukses menjadi wartawan yang dharapkan? Jawaban pasti, tidak menjamin. Sebab menjalankan profesi wartawan bukan berlandaskan ilmu yang diperoleh seseorang dari perguruan tinggi atau sekolah mana pun,”ungkapnya.
Wartawan menjalankan ilmu terapan yang sederhana, kata Taufik, tetapi jika semakin dipraktikan, dia akan manjadi seorang wartawan yang mumpuni. “Ada nguyonan, jika seorang wartawan tidak menulis dalam waktu 3 hari, dia akan jatuh sakit. Ya, menulis menjadi kecanduan yang luar biasa bagi wartawan yang tekun dan ulet,”nguyonnya.
Untuk itu, media projusticenews merasa terpanggil untuk menciptakan wartawan-wartawan yang profesional melalui pendidikan jurnalis. Dalam pendidikan kali ini, panitia akan menyediakan pemateri dari wartawan-wartawan senior dan akan dituntun magang selama 1 bulan. Adapaun syarat pendaftaran adalah sebagai berikut : Menyediakan Copy KTP, mengisi formulir pendaftaran, copy ijazah terakhir, pas foto berwarna merah 4 x 6 = 4 lembar dan membayar biaya pendidikan sebesar Rp.500.000,-.
Adapun jadwal pendaftaran tanggal 07 sd 26 Januari 2019, pendidikan diadakan pada tanggal 2 Februari 2019. Sementara, untuk tempat pendaftaran di Jalan Pandegiling No.246 Surabaya, informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0812 4755 5668 (Achmadi), 0821 3133 3929 (Taufik) dan  0813 3450 5510. (robet)

Hakim PN Surabaya Gugurkan Gugatan Kurator Rudi Indrajaya

SURABAYA (pemburuonline.com) - Gugatan perdata yang dilayangkan Kurator Rudi Indrajaya terhadap media online suarahukum.com akhirnya digugurkan oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Majelis hakim yang diketuai Sudarwin menganggap, Kurator Rudi Indrajaya tidak serius mengurusi perkaranya, meski telah dua kali dipanggil secara resmi.

"Mengadili, menyatakan gugatan Rudi Indrajaya digugurkan,"ucap Hakim Sudarwin saat membacakan amar putusannya dalam persidangan yang digelar diruang Kartika 1, Selasa (8/12).

Dengan demikian, persidangan gugatan perkara Nomor 898/Pdt.G/2015/PN.SBY ini  dinyatakan selesai.
Seperti  diketahui, gugatan yang dilayangkan Kurator Rudi Indrajaya ini bermula dari karya tulis jurnalis  suarahukum.com terhadap dirinya.

Karya tulis berjudul "Gelapkan Rp 23 Miliar, Kurator Rudy Indrajaya Tidak Ditahan",  membuat sang kurator ini berang dan menganggap karya tulis itu menjadi  petaka bagi dirinya.

Dalam gugatannya, Kurator Rudi Indra Jaya merasa malu dan nama baiknya tercoreng, akibat pemberitaannya yang dimuat suarahukum.com pada 6 Oktober 2014 lalu.

Sebagai bentuk kompensasinya, Rudi menggugat mediaonline tersebut,  dengan angka yang cukup fantastis yakni Rp 10 miliar.

Selain itu, Kurator yang berkantor di Ruko Plasa Segi 8 Kav D-861 Raya Darmo Permai III Surabaya ini,  juga meminta denda Rp 5 juta setiap harinya, yang dihitung sejak gugatannya didaftarkan di PN Surabaya.
Bahkan,  Rudi juga meminta jaminan berupa uang paksa, setiap harinya Rp 1 juta, dan dihitung jika perkaranya menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. (Komang/pur)

Diduga Masuk Angin Panitera PN Surabaya Terancam Dilaporkan

Sekretaris Jenderal, KWRI Jawa Timur, Achmadi MS
SURABAYA –  Eni Fauzi, Panitera Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terancam diberikan sangsi etik.
Dia bakal dilaporkan Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Jatim ke Ketua PN Surabaya dan Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya lantaran “mainkan” perkara dengan memberikan laporan palsu ke Hakim Sudarwin, ketua majelis hakim yang menyidangkan gugatan perbuatan melawan hukum yang dilayangkan Kurator Rudi Indrajaya terhadap media online suarahukum.com.
Panitera Eni memutar balikan fakta, dengan melapor ke Hakim Sudarwin, jika tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan.
“Sejak pertama saya hadir, malah penggugat tidak hadir, lalu sidang kedua, penggugat tidak hadir lagi karena saat itu Panitera Eni bilang kalau lupa mengirim relase. Tapi informasi dari Hakim Sudarwin, Kalau kami yang tidak pernah hadir. Ada apa ini?,” ujar kuasa hukum suarahukum.com Okky F Suryatama di PN Surabaya, Selasa (1/11).
Tak hanya itu, Panitera berjilbab ini juga terkesan ‘masuk angin’ pada persidangan ketiga, yang sedianya digelar Selasa (1/12), itu ditunjukkan dengan sikap cuek Eni saat Oky menanyakan perkembangan sidangnya.
“Tadi memang saya terlambat datang karena ada rapat, dan informasi itu sudah saya sampaikan tapi beberapa kali teleponya gak diangkat. Lalu ketika saya tanyakan langsung ke ruangannya dia cuek dan bilang kalau penggugatnya datang lalu meninggalkan saya begitu saja,” terang Okky.
Mantan wartawan ini mengaku, akan melaporkan permasalahan ini ke institusinya, “Jelas akan kami laporkan ke pimpinannya karena ini menyangkut etika dan jabatannya,” ujarnya.
Sementara, Humas PN Surabaya Efran Basuning menyatakan, majelis hakim yang menangani perkara ini layak menolak gugatan penggugat karena ketidakhadiran penggugat.
“Apalagi sudah dua kali, sesuai aturan hakim harus berani menolak gugatannya,” jelas Efran diruang kerjanya.
Terkait adanya laporan palsu ke Hakim Sudarwin, Efran turut perihatin. “Tidak boleh panitera seperti itu, apalagi melaporkan tidak sesuai fakta,” pungkasnya.
Efran pun menyarankan agar seluruh media massa mengawal perkara ini. “Saya minta semua media mengawal persidangan kasus ini,” ucapnya.
Ditempat terpisah Sekjen DPD KWRI Jatim Achmadi MS, mengancam akan menggelar demo ke PN Surabaya dan menuntut Panitera Eni Fauzi di copot dari jabatannya.
“Ini masalah tanggung jawabnya yang berpihak ke salah satu pihak dan tentunya kami minta dia dicopot jabatannya, negara rugi membayar Panitera yang tidak independen,” ucap Achmadi di PN Surabaya.
Seperti diketahui, karya jurnalistik media online suarahukum.com berjudul “Gelapkan Rp 23 Miliar, Kurator Rudy Indrajaya Tidak Ditahan” tertanggal 6 Oktober 2014 lalu, digugat Kurator Rudi Indrajaya sebesar Rp 10 miliar. Tulisan itu dianggap mempermalukan Rudi dan nama baiknya tercoreng.
Dalam gugatannya, Kurator Rudy Indrajaya yang berkantor di Ruko Plasa Segi 8 Kav D-861 Raya Darmo Permai III Surabaya meminta sejumlah kerugian, yakni denda Rp 5 juta setiap harinya, yang dihitung sejak gugatannya didaftarkan di PN Surabaya. juga jaminan uang paksa, setiap harinya Rp 1 juta, jika perkaranya menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. (pur)

Masuki Era Kompetensi Wartawan, KWRI Jatim Segera Gelar Diklat Jurnalistik

SURABAYA -  Peran jurnalistik dalam pengolahan dan penyajian sebuah informasi sangatlah penting agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ibarat sebuah makanan, informasi harus dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk mengetahuinya.

Alasan inilah yang mendasari DPD Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Provinsi Jawa Timur segera menggelar pelatihan jurnalistik.

Akan bekerja sama dengan berbagai media cetak, elektronik dan media online, yang saat ini telah bergabung dibawah bendera KWRI Jatim dibawah komando Dr. Ir. Whisnu Wardhana, SH, SE, MM, pelatihan itu nantinya akan diselenggarakan di Kota  Surabaya.

Menurut Sekretaris Jenderal DPD KWRI Jawa Timur Drs. Achmadi MS, diklat itu selain untuk memberikan ilmu mengenai cara mengolah informasi dengan baik dan benar, juga ditujukan untuk menghidupkan kembali geliat jurnalistik di kalangan masyarakat.

Diklat itu sebagai bekal para jurnalis dalam memasuki era jurnalisme profesional dan era kompetensi wartawan, katanya.

Dalam acara pelatihan yang akan digelar tersebut DPD KWRI Jatim, akan membuka pendaftaran selama 15 hari kerja, yang Insya Allah pesertanya lebih dari 100 peserta, baik para wartawan, masyarakat, pemuda, mahasiswa, pelajar, ormas, dan LSM, diklat menghadirkan narasumber dari KWRI Pusat dan KWRI Jawa Timur.

Ketua Biro SDM dan Diklat DPD KWRI Jatim, M. Sugito, menegaskan bahwa, wartawan yang tergabung didalam KWRI Jatim, diwajibkan mengikuti pelatihan dan Diklat minimal sebanyak 3kali, baru dapat mengikuti ujian kompetensi wartawan (UKW), supaya dalam uji kompetensi nanti tidak kesulitan menjawab soal-soal yang diberikan oleh penguji,terangnya.

Wartawan adalah profesi yang strategis, ikut men-support dan mendorong percepatan pembangunan dengan informasinya yang positif hingga secara cepat pula sampai ke publik, katanya.

Sementara itu, Ketua Biro Humas dan Hubungan Antar Lembaga DPD KWRI Jatim Drs. EC. Amiruddin Siddik, MM, memaparkan bagaimana teknis reportase, penulisan berita yang baik, dan kiat-kiat menghadapi ranjau-ranjau hukum dalam kinerja jurnalis, yang menjadi tema dasar diklat tersebut.pungkasnya.(sj/amd)

ISIS Rencanakan Aksi Teror di 8 Lokasi, Termasuk Indonesia

KELOMPOK hacker Anonymous mengungkap sebuah rencana ISIS untuk melakukan aksi teror di delapan lokasi di seluruh dunia pada 22 November 2015. Salah satu target serangan tersebut terdapat di Indonesia.
Dari delapan lokasi yang menjadi target serangan, tiga di antaranya terletak di Paris, Prancis. Dua lokasi berada di Italia, dan yang lainnya berada di Amerika Serikat (AS), Indonesia, dan Libanon.

Di Italia, Daesh, sebutan lain bagi ISIS disebut-sebut mengincar konser band heavy metal yang bernama Five Finger Death Punch, di Milan, dan perayaan Feast of Christ the King, Perayaan Raja Kristus, sebuah perayaan liturgi umat Kristiani di ibu kota Roma.

Konser Five Finger Death Punch diduga dijadikan target untuk menampilkan kembali suasana horor yang terjadi di Gedung Teater Bataclan, Paris di mana 89 orang tewas saat menonton konser band heavy metal lainnya The Eagles of Death Metal.

Peringatan dari Anonymous ini membuat grup band asal AS itu membatalkan rencana konser mereka karena merasa belum ada pengamanan yang cukup. Demikian dilaporkan Daily Star, Minggu (22/11/2015).

Jika band Five Finger memilih membatalkan konser mereka, langkah berbeda diambil organisasi gulat profesional World Wrestling Entertainment (WWE) yang tetap akan melangsungkan acara mereka di Atlanta, AS meskipun event itu merupakan salah satu dari delapan target serangan.(dka)





Prabowo: Tugas Pemimpin Buat Orang Kecil Tersenyum

PADANG - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan hakikat berpolitik itu adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jabatan adalah amanah, berpolitik itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena itu pemimpin harus bekerja sekeras mungkin untuk mewujudkannya," kata dia di Padang, Minggu (22/11/2015).

Ia menyampaikan hal itu saat berorasi pada kampanye akbar pasangan calon Gubernur Sumbar Irwan Prayitno-Nasrul Abit di Lapangan Imam Bonjol Padang dihadiri puluhan ribu massa.
Menurut dia politik itu bukan untuk memperkaya diri atau kelompok apalagi sampai menipu diri atau masyarakat.

"Karena itu tugas seorang pemimpin adalah membuat orang kecil tersenyum gembira, membuat harga kebutuhan pokok murah, berobat terjangkau, pendidikan murah," kata dia.

Ia mengatakan, kalau orang kecil sudah tersenyum gembira baru pemimpin agak sedikit ringan kerjanya, sebelum semua itu tercapai harus bekerja keras mewujudkannya.

Kepada calon Gubernur Irwan dan calon Wakil Gubernur Nasrul Prabowo berpesan agar menjaga amanah yang diberikan masyarakat jika terpilih.

"Jangan sampai kalau sudah menjabat jadi malin kundang," kata dia.
Pada kesempatan itu Prabowo menyampaikan terima kasih kepada warga Sumatera Barat yang telah memilihnya pada pemilu presiden 2014 dengan perolehan suara tertinggi di Indonesia.

"Saya terharu dan berutang kepada Sumbar dan akan tetap berjuang untuk keadilan," ujar dia.
Sementara Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyampaikan meski ia bukan warga Sumbar namun sejak awal mengagumi pemimpin yang lahir dari daerah itu.

Apalagi Sumbar dikenal kental dengan nilai-nilai adat, budaya dan agama yang kuat sehingga melahirkan pemimpin berkelas nasional, ujarnya.

Kampanye pasangan calon gubernur Irwan-Nasrul juga dihadiri Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota DPR Hermanto, Refrizal, Ketua DPW PKS Sumbar Irsyad Safar, Ketua Gerindra Sumbar Syuir Syam.
Pada kesempatan itu pengunjung juga dihibur oleh penampilan arti nasyid Shouhatul Harokah, artis Minang Ayum, Nedi Gampo dan Ria Amelia.(put)
 
Sekretariat : Jl. Raya Suningrat No. 9 Ketegan Sidoarjo, Jawa Timur - Indonesia
Copyright © 2014. dpdkwrijatim. - All Rights Reserved

SUPPORT BY : PORTAL ONLINE